JPNN.com, BANDUNG - Sebanyak 98 kepala keluarga (KK) atau 384 jiwa dari wilayah Bandung Raya resmi menempati ruman susun atau rusunawa di Rancaekek dan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung.
Masyarakat yang menempati rumah susun itu sebelumnya tinggal di rumah yang tidak layak, salah satunya di kolong jembatan Pasupati atau Mochtar Kusumaatmadja di Kota Bandung.
Peresmian rusunawa dihadiri langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, dan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.
"Ini mempersiapkannya kurang lebih dua minggu, dua minggu lalu kami survei lokasi ini dan juga nanti kami ke Pasupati, Tamansari," kata Maruarar ditemui seusai meninjau area Rusunawa Rancaekek, Rabu (18/12/2024).
Maruarar menuturkan, program ini guna memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakat, khususnya untuk warga tidak mampu. Nantinya, selama satu tahun penghuni rusunawa akan dibebaskan dari uang sewa.
"Tadi kami melihat juga tempatnya sangat bagus, sangat manusiawi. Bayangkan ada dari bawah jembatan, ada yang tidak layak, ini tempatnya memadai," ujarnya.
Penghuni rusunawa, kata Maruarar, juga akan diberikan pembekalan atau pelatihan untuk menggerakan perekonomian keluarga. Barang hasil pelatihan itu kemudian bisa dijual dan uangnya dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.
"Selama satu tahun sampai itu dipersiapkan dengan pelatihan-pelatihan, seperti tadi lihat ada menenun, menjahit, karyanya juga bagus. Tadi Pak AHY, Pak Mendagri, saya juga beli," jelasnya.
"Sehingga tidak kalah dengan karya-karya dari toko. Jadi, waktu-waktu luang ibu-ibu bisa buat Sesuatu yang bermanfaat, supaya menambah penghasilannya," lanjutnya.
Politisi Gerindra itu pun menjanjikan untuk melanjutkan program ini di kota-kota lain.
"Insyaallah ini akan menjadi program yang juga harus diperkuat sumber penganggarannya juga harus diyakinkan, kemudian pekerjaan juga harus berkualitas," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Menko Infra AHY. Menurutnya, setelah Bandung Raya, relokasi warga tidak mampu akan berlanjut ke kota-kota lain.
"Ini sebetulnya sebagai sampel, beberapa kota besar atau provinsi yang memang penduduknya besar (dan) banyak."
"Tetapi ini juga akan menggugah, menginspirasi, dan menggerakkan, bukan hanya menginspirasi pada pemerintah daerah di tempat lain," ucap AHY. (mcr27/jpnn)
Read More...