JPNN.com, SEMARANG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah mengumpulkan Rp 38 trilun zakat sepanjang 2024. Targetnya ada Rp 50 triliun zakat yang dikumpulkan dari masyarakat pada tahun depan.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan optimistis jumlah itu mencapai target tutup tahun ini sebesar Rp 41 triliun.
"Sampai hari ini secara nasional, rencana target kita Rp 41 triliun, sekarang sudah terkumpul Rp 38,7 triliun," ujar Saidah dalam keterangan pers Apel Kesiapsiagaan Bencana di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (12/12).
Per hari ini saja, di lingkungan Baznas RI sendiri sudah menghimpun zakat senilai Rp 1,1 triliun dari target Rp 1,140 triliun. Dari jumlah itu, dia optimistis bisa mengumpukan Rp 1,2 triliun hingga akhir Desember 2024 ini.
"Kami terus akan konsolidasikan, tetapi tren secara nasional target Rp 41 triliun itu insyaallah bisa tercapai. Tahun depan kami harus memasuki milestone Rp 50 triliun secara nasional," katanya.
Uang zakat dari masyarakat itu digunakan, dan disalurkan kepada masyarakat yang betul-betul membutuhkan. Dia menjelaskan mulai dari bantuan korban bencana, bantuan modal hingga bantuan kemanusiaan lainnya.
"Sampai hari ini secara nasional, data untuk kebencanaan itu sudah terjadi 1.948 kejadian. Tiap kebencanaan itu selalu memunculkan kemiskinan baru dan sesuai dengan syariat Islam, zakat ini harus bisa menyelamatkan nyawa," katanya.
Dipilihnya Jateng karena sejumlah daerah di dalamnya rawan bencana alam, mulai dari banjir, tanah longsor, rob ketika memasuki musim hujan. Ditambah Jateng memiliki potensi sukarelawan yang cukup mumpuni.
Pasalnya Baznas Tanggap Bencana (BTB) di Jateng rutin melakukan konsolidasi dari segi kapasitas maupun infrastruktur. Menurutnya, hal itu adalah bentuk respons, dan kesempatan bagi daerah lainnya akan melihat percontohan yang dilakukan Jateng.
"Kita melakukan penanganan banjir di Demak, Kudus, Pantura. Potensi banjir di sana besar, kami menangani di Demak berbulan-bulan untuk banjir. Kalau di selatan juga rawan longsor, gempa, itu potensinya besar," katanya.
"Maka besok kami akan menggelar Apel Siaga Bencana di Semarang. Jadi, ini Jawa Tengah memang layak untuk menjadi leader bagi upaya kami memperkuat manajemen kebencanaan berbasis zakat," ujar Saidah.(mcr5/jpnn)
Read More...