JPNN.com, SERANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten menggelar debat ketiga calon gubernur-wakil gubernur Banten di Pilkada 2024, Rabu (20/11) malam.
Debat ketiga mengusung tema 'sinergi pembangunan daerah dan pusat dalam rangka memperkokoh negara kesatuan Republik Indonesia'.
Pasangan cagub-cawagub saling beradu gagasan yang ditafsirkan melalui visi, misi, dan program kerja masing-masing.
Isu yang manarik ketika dibahas berkaitan dengan persoalan pengangguran di Provinsi Banten.
Pasangan calon gubernur-wakil gubernur baik nomor urut 1 maupun 2 saling beradu jurus cara mengentaskan pengangguran.
Calon Wakil Gubernur Banten Nomor Urut 2 Dimyati Natakusumah mengatakan investasi bisa menjadi cara untuk mengentaskan pengangguran.
"Investasi harus dibuka. perizinan mal pelayanan publik harus terintegrasi dari provinsi sampai ke kabupaten atau kota untuk membangun smart city (kota cerdas)," ucap Dimyati.
Dimyati meyakini melalui investasi yang terbuka akan menciptakan peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Maka dengan demikian, masyarakat akan mendapat pekerjaan, karena multiplier effect (efek ganda) dari investasi akan mudah meraih lapangan pekerjaan," ujarnya.
Selain melalui investasi, kata Dimyati, pihaknya sudah menyiapkan program pelatihan di balai latihan kerja (BLK).
"Apalagi kami mempunyai program 70 persen masyarakat Banten wajib dipekerjakan di industri, jasa, dan di pertanian," tutur dia.
Sementara Cawagub Nomor Urut 1 Ade Sumardi mengungkapkan kunci mengentaskan pengangguran berada di sumber daya manusia (SDM).
"Soal pengangguran kuncinya adalah SDM. Maka dari itu kami akan melakukan pelatihan di balai latihan kerja (BLK)," ujar dia.
Menurut dia, program BLK dari Airin-Ade mempunyai trobosan baru yang cocok diterapkan di Banten.
"Pelatihan bisa dilakukan melalui program BLK mobile yang datang ke desa mengumpulkan anak-anak muda supaya mempunyai kemampuan," katanya.
Ade memastikan melalui BLK mobile semua warga akan mendapatkan kedudukan yang sama tanpa terkecuali.
"Semua warga akan dilatih tanpa syarat tidak mesti yang mempunyai ijazah saja," tutur Ade.
Dia meyakini setelah warga mempunyai kemampuan peluang pekerjaan akan terbuka lebar.
"Tujuannya ada dua yang pertama bisa masuk ke perusahaan, kemudian untuk didorong menciptakan lapangan kerja sendiri didik dilatih," ungkapnya.
"Itu salah satu cara bagiamana mengurangi pengangguran di Provinsi Banten," imbuh dia. (mcr34/jpnn)
Read More...