Indonesia Re Dorong Lingkungan Kerja Sehat Lewat Program Employee Wellbeing

Okezone • 14 hours ago

6
Indonesia Re Dorong Lingkungan Kerja Sehat Lewat Program Employee Wellbeing

JAKARTA - Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat, menegaskan bahwa kesejahteraan karyawan adalah elemen kunci dalam keberhasilan perusahaan pada acara di Jakarta, Selasa (5/8/2025). amp;nbsp; PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re resmi meluncurkan program Employee Wellbeing, sebuah inisiatif strategis untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, sosial, dan finansial seluruh karyawan. Program ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan mendukung produktivitas jangka panjang. amp;nbsp; Sebagai bagian dari Respectful Workplace Policy, kami berkomitmen untuk memastikan bahwa karyawan memiliki kesejahteraan yang terjaga. Program ini menyentuh aspek fisik, mental, sosial, dan finansial guna menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan mendukung kinerja optimal,amp;rdquo; ujar Delil. amp;nbsp; Salah satu fokus utama dalam program ini adalah peluncuran inisiatif kesehatan mental yang dimulai hari ini melalui seminar bersama psikolog klinis ternama, Tara de Thouars.amp;nbsp; amp;nbsp; Dalam paparannya, Tara menekankan pentingnya menciptakan ruang aman di tempat kerja untuk berbicara tentang isu-isu kesehatan mental. Banyak dari kita menyembunyikan kecemasan atau tekanan karena takut dinilai. Padahal, mengakui dan membicarakan perasaan adalah langkah awal untuk membentuk lingkungan kerja yang inklusif dan suportif,amp;rdquo; ungkap Tara. amp;nbsp; Tiga Pendekatan Terpadu: Preventif, Promotif, dan Kuratif Program Employee Wellbeing Indonesia Re dirancang melalui pendekatan preventif, promotif, dan kuratif, Preventif: Mendorong gaya hidup sehat sebelum muncul gangguan kesehatan, dengan membentuk kebiasaan positif dan memperkuat keseimbangan fisik, mental, serta sosial. Promotif: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan masalah kesehatan di lingkungan kerja, serta menciptakan suasana kerja yang kondusif dan aman.amp;nbsp; Kuratif: Menyediakan dukungan pemulihan bagi karyawan yang mengalami gangguan kesehatan agar dapat kembali bekerja dengan optimal. amp;nbsp; Ketiga pendekatan ini dirancang saling melengkapi sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan secara menyeluruh. Kami ingin membangun budaya di mana karyawan merasa aman untuk mengungkapkan kondisi mereka tanpa rasa takut atau stigma. Kesehatan mental bukan sekadar isu individu, tapi tanggung jawab bersama,amp;rdquo; tambah Delil. amp;nbsp; Mengenal Burnout dan Window of Tolerance Dalam sesi seminar, Tara de Thouars turut membahas fenomena burnout yang sering dialami pekerja profesional. Ia menekankan bahwa stres adalah hal normal, namun bila tidak dikelola dengan baik dapat berdampak serius. amp;nbsp; Stres bukan musuh, melainkan sinyal. Jika dibiarkan, stres bisa mempersempit Window of Toleranceamp;mdash;batas toleransi terhadap tekanan harian. Akibatnya, hal kecil pun bisa memicu reaksi berlebihan,amp;rdquo; jelasnya. amp;nbsp; Tara mendorong karyawan untuk mengenali gejala burnout seperti kehilangan motivasi, mudah marah, hingga menarik diri dari lingkungan sosial. Ia juga membagikan strategi untuk memperluas Window of Tolerance melalui perawatan diri, mindfulness, serta berbicara dengan orang yang dipercaya.amp;nbsp; amp;nbsp; Komitmen Jangka Panjang Indonesia Re Dengan peluncuran program ini, Indonesia Re berharap dapat menciptakan ekosistem kerja yang mendukung kinerja karyawan sekaligus menjaga keseimbangan hidup mereka.amp;nbsp; amp;nbsp; Program Employee Wellbeing diharapkan memberi dampak positif tidak hanya bagi individu, tetapi juga terhadap keberlangsungan dan performa perusahaan secara keseluruhan.

Read More...

User's comments

^