CIBUBUR amp;ndash; Suasana haru dan penuh kebanggaan menyelimuti Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, saat para orang tua mengantarkan langsung putra-putri terbaik bangsa mengikuti Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Tingkat Pusat Tahun 2025. amp;nbsp; Program ini diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai bagian dari rangkaian persiapan Capaska yang akan bertugas mengibarkan Duplikat Bendera Pusaka pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka. amp;nbsp; Para orang tua yang hadir memberikan dukungan penuh kepada anak-anak mereka, yang merupakan perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia. amp;nbsp; Salah satunya adalah Merry Ng, ibu dari Daniella Shia Caely, Capaska putri utusan Provinsi Banten. Ia mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaannya. amp;nbsp; Sebenarnya kami tidak menyangka Daniella bisa lolos sampai tingkat nasional. Tapi kami sangat bangga, karena ini adalah hasil dari kemauan dan perjuangannya sendiri. Awalnya ia ikut seleksi karena dorongan dari kakak kelasnya. Dari tiga peserta di hari pertama, hanya Daniella yang bertahan hingga saat ini. Ini pencapaian yang luar biasa, ujar Merry. amp;nbsp; Ia berharap selama masa pelatihan, para Capaska bisa saling menjaga, membangun rasa kekeluargaan, dan memberikan yang terbaik. amp;nbsp; Semoga Daniella bisa menjaga kesehatan dan mendapat kehormatan membawa baki di Istana,tambahnya. amp;nbsp; Hal serupa disampaikan oleh Ayu Ratna Dewi, ibu dari I Kadek Mentor Sad Ananta, Capaska putra dari Provinsi Bali. Ia menuturkan kebanggaannya melihat anaknya tumbuh aktif dalam kegiatan upacara dan ekstrakurikuler Paskibraka sejak kecil. amp;nbsp; amp;ldquo;Sejak SD, anak saya sudah aktif sebagai petugas upacara. Seleksi diikutinya mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, hingga akhirnya nasional. Sebagai orang tua, tentu saya sangat bersyukur dan bangga,amp;rdquo; ungkap Ayu. amp;nbsp; Ia juga menitipkan harapan agar BPIP menjaga kesehatan dan stamina para Capaska selama pelatihan agar dapat tampil optimal di Istana Merdeka. amp;nbsp; Sementara itu, Edi, ayah dari Muhammad Ghaalib Al Ghifari, Capaska putra utusan Provinsi Lampung, turut berbagi rasa syukur atas pencapaian anaknya. amp;nbsp; Saya selalu menanamkan pentingnya menjaga kesehatan dan kedisiplinan. Awalnya Ghaalib sempat pesimis, tapi akhirnya ia berhasil menembus seleksi hingga tingkat pusat. Saya juga sempat mendengar isu soal seleksi, tapi setelah melihat langsung, saya percaya BPIP menjalankan proses ini secara objektif dan adil, jelas Edi. amp;nbsp; Ia mengapresiasi kerja keras BPIP dalam membina generasi muda, dan berharap semangat perjuangan ini terus tumbuh dalam diri para Capaska. amp;nbsp; Para orang tua menyadari bahwa menjadi Capaska bukan hanya soal menjalankan tugas kenegaraan, tetapi juga bagian dari proses pembentukan karakter, kedisiplinan, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. amp;nbsp; Dengan doa dan harapan terbaik, mereka melepas anak-anaknya menjalani pembinaan intensif sebuah babak penting dalam perjalanan hidup menuju masa depan sebagai calon pemimpin bangsa.
Read More...